#30HBC2011: Bubur Ayam, Kamu Tim Diaduk Apa Gak Diaduk?

Hai Spanialishta!

Di hari kesebelas ini, ide kembali mandek. Ada sih cerita hari ini yang sebenarnya bisa dibuat tulisan, tapi karena belum ada foto yang mendukung jadi mesti ceritain yang lain aja. Berhubung sudah melewati sepertiga dari rangkaian '30 Hari Bercerita', bahasan saya kali ini ringan aja, ya. Tentang bubur ayam, salah satu makanan favorit di pagi hari.
Bubur ayam yang saya senangi itu adalah bubur yang pakai ayam suwir (iyalah jelas!), cakwe, potongan daun bawang, dan tanpa kacang. Saya paling sebel kalo makan bubur ayam ada kacangnya. Karena dari awal kan udah mikir kalau bubur ayam itu lembut dan mudah dikunyah. Nah, kalau ada kacangnya, saya suka kaget aja gitu pas menemukan yang keras-keras di makan lembut itu.
sumber: IDNTimes
Kalau ngomongin bubur ayam, biasanya akan muncul pertanyaan, "kamu tim bubur diaduk apa tim gak diaduk?" Saya sih tim bubur ayam yang diaduk. Apalagi kalau ditambah kecap dan sambal, yaa mesti banget itu diaduk. Menurut saya, makan bubur ayam tanpa diaduk tuh rasanya jadi gak menyatu. Garam, lada, kecap, dan sambal yang jadi penambah rasa di bubur itu gak akan terasa nyatu kalau gak diaduk. Itu menurut saya, lho. Sama juga halnya kalau makan es campur, es podeng, es sundae, dan makanan lainnya yang terdiri dari dua atau lebih unsur di dalamnya, pasti saya akan mengaduknya.

Tapi, kalau menurut pengakuan beberapa teman saya di tim bubur ayam gak diaduk, katanya terlihat lebih rapi, estetis, dan gak berantakan aja. Apalagi kalau teman saya ini ada yang gak suka daun bawang. Dengan tidak diaduk, mereka jadi bisa memilah dan menyingkirkan si daun bawang itu.
sumber: Wikipedia
Lalu, untuk menyemarakan isi tulisan ini, saya iseng mencari makna di balik dua kebiasaan tersebut. Karena di balik sebuah kebiasaan pasti dapat menggambarkan karakteristik dari seseorang. Nah, informasi yang saya dapatkan dari fimela.com menuliskan bahwa orang-orang di tim aduk merupakan orang yang cuek dan percaya diri. Dua karakteristik ini ada benarnya sih dalam diri saya. Kadang saya memang cuek, terutama cuek sama omongan (julidan) orang tentang saya sih. Bodo amat dah, selama saya melakukan hal benar dan tidak merugikan orang banyak, mau dijulidin kayak apa juga cuek aja. Katanya juga, tim aduk dikenal sebagai orang yang ramah, mudah bersosialisasi, dan dapat membina hubungan dengan orang lain. Yang ini saya akui sesuai sih. Lalu dibilang juga kalau tim aduk merupakan orang yang mudah jatuh cinta, mudah mengumbar komitmen, dan sulit menjaga rahasia. Hmm, mudah jatuh cinta mungkin iya, tapi kalau mengumbar komitmen dan sulit jaga rahasia sih gak ya. Salah satu bentuk komitmen saya yaa ini, terus menulis meskipun lagi kehabisan cerita, hehehe.

Sedangkan tim gak diaduk, dikatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang memerhatikan hal-hal kecil di sekitarnya, sangat terencana, rapi, dan teratur. Mereka cukup disiplin dan gak suka perubahan yang terjadi secara tiba-tiba. Tim gak diaduk ini biasanya sangat suka dengan hal yang tampak sempurna. Oleh karena itu, mereka sangat hati-hati dalam melakukan sesuatu. Nah, buat kamu yang tim gak diaduk, bener gak penjabaran tersebut?

Apapun tim-mu, mau diaduk atau tidak, yang penting kamu jangan pernah melewatkan sarapan. Sarapan itu penting untuk metabolisme tubuh sepanjang hari. Nah, bubur ayam ini bisa menjadi salah satu pilihan menu sarapanmu deh ;)

Comments

Popular Posts