Simon Santoso ♥

Seperti janji saya sebelumnya, tulisan kali ini akan membahas salah satu pemain bulu tangkis Indonesia, Simon Santoso. Tentang siapa dia, bagaimana prestasinya, dan apa yang membuat saya "jatuh hati" padanya.




Siapa sih Simon Santoso? Mungkin ia tidak setenar Taufik Hidayat atau sehebat Alan Budikusuma. Pria kelahiran Tegal, 29 Juli 1985 ini muncul di dunia perbulutangkisan dengan prestasi yang dapat dibilang gemilang. Memang, kemunculannya dapat dikatakan agak terlambat. Tidak seperti Taufik Hidayat yang telah menyabet medali emas Olimpiade Athena di umurnya yang masih 23 tahun, Simon Santoso pada umur yang sama baru menjadi tunggal putra ketiga dalam tim Indonesia untuk Thomas Cup. Walaupun begitu, Simon tetap berjuang menunjukkan eksistensinya. Pernah ia menduduki peringkat 3 dunia. Namun, karena cidera yang selalu menghantuinya, peringkatnya merosot jauh ke 76. Saya agak sedih sih, karena melihat keterpurukan Simon.

Lalu, kenapa sih saya "jatuh hati" sama Simon? Saya sendiri juga bingung ketika ditanya seperti itu. Kalau alasannya karena prestasi, gak juga sih. Karena prestasinya memang masih labil. Kalau soal tampang, memang Simon ganteng sih (banget malah), tapi itu terlalu relatif untuk dijadikan alasan. Karena hampir semua teman saya bilang kalau Simon itu biasa aja (huh!). Hmm...mungkin Simon punya kharisma. Karena, ketika pertama kali melihat dia bermain di ajang Thomas Cup, saya langsung terpana, terpesona, meleleh (berasa es batu, haha). Pokoknya gausah tanya kenapa deh, udah terima aja kalau Simon Santoso itu favorit saya. Haha, maksa.

Sejak saya menyukai Simon Santoso, ajang Djarum Indonesia Open menjadi rutinitas setiap tahunnya. Mulai tahun 2009 sampai tahun ini, saya tidak pernah melewatkan acara tersebut. Niatnya untuk bertemu dan berfoto langsung dengan Simon. Tapi kenyataan memang tidak pernah sesuai dengan harapan. Susah sekali untuk dapat fotonya. Entah dianya belum main lah, udah pulang lah, dijagain lah, macem-macem deh. Namjn semua itu tidak pernah membuat saya menyerah. Sampai akhirnya, saya berhasil mendapatkan foto bersama dia saat SEA Games 2011 yang diadakan di Jakarta-Palembang. Agak maksa sih fotonya, terus wajah Simon udah capek, gak senyum pula. Tapi untungnya wajah dan matanya melihat ke kamera dan...wah! Senang banget! Ternyata tidak sia-sia usaha saya untuk menyingkirkan penjaga yang berjalan di samping Simon, tidak sia-sia usaha abang saya untuk memegang kamera dan memotretnya dengan cepat. Semua usaha dan kerja keras itu terbayarkan sudah :)


Nah..beginilah hasilnya. Sangat kontras banget kan?


Nah, jadi buat kalian yang punya idola seperti saya, berusaha-lah sekuat mungkin. Jangan patah semangat! Percayalah, mukjizat itu nyata dan rencans Tuhan selalu indah pada waktu-Nya. Amin.

Comments

Popular Posts