[30 Days Song Challenge] Day 4: Pupus dan Risalah Hati, Tanda Sulitnya untuk Melupakan Seseorang

Duh, topik hari ini rada baper ya. Jarang sih saya membuat tulisan untuk sekedar galau-galauan di blog ini. But, I will try to write for this day.

Topik hari ini adalah lagu yang mengingatkan saya pada seseorang yang sebaiknya dilupakan. Hmm, gak ada lagu spesifik yang menggambarkan seseorang yang harus saya lupakan. Bahkan, tidak ada orang dalam hidup saya yang ingin saya lupakan---sekalipun dia adalah mantan gebetan saya. Kenapa? Yaa, walaupun mereka tidak membalas perasaan saya, tapi setidaknya mereka telah menorehkan kenangan manis dalam hidup saya.

Pernah suatu waktu, saya berkenalan dengan seorang lelaki berdarah campuran, sebut saja Joni. Kami kenalnya juga bukan dari aplikasi dating online kok, tapi dari acara pertukaran pelajar di kampus saya. Dia sangat manis, baik wajahnya maupun tingkahnya. Sewaktu saya ingin mengajaknya berfoto, bahkan dia mematikan rokok yang baru disulutnya hanya untuk menerima ajakan saya. Bahkan setelah seminggu berlalu kami tidak bertemu, dia sempat menanyakan kabar saya kepada salah satu teman. Awalnya syok karena tidak percaya. Awalnya juga mencoba biasa aja dan tidak mau berharap banyak. Tapi di saat kami berjumpa kembali, dia mengajakku untuk makan siang bersama sebelum dia kembali ke negaranya. Coba saya tanya, kalo kamu jadi saya, rasanya gimana coba? Pengen biasa aja tapi gak bisa, pengen kepedean juga takut akhirnya bakal menyedihkan. Waktu itu saya milih untuk kepedean sih, mikir dia juga menyukai saya, haha #HALU. Akhirnya? Dia membatalkan janjinya untuk makan siang dengan saya dan byush~ hilang entah ke mana.

Sakit? Iya. Sedih? Iya. Mau dilupain? Ngga dong.

Loh kenapa? Dia kan udah jahat banget itu, batalin janji terus sekarang udah kayak orang dalam DPO.

Saya punya alasannya, Spanialishta! Saya menganggap, setiap orang yang hadir dalam hidup saya ini pasti memang sudah disuratkan oleh Tuhan dan saya yakin bahwa Ia punya rencana di balik semua kejadian baik dan buruk yang terjadi dalam hidup saya. Nah, si Joni ini menjadi contohnya. Ia telah membuat saya sadar, bahwa love at the first sight doesn't exist in the real world! Ya gak tau sih ya kalo di kasus lainnya. Tapi dalam kasus saya sih kalimat itu gak berlaku. Karena setiap lelaki yang saya sukai dari penampilannya, ternyata tidak sebanding dengan ketulusan dalam hatinya. Jadi ya, bakal butuh banyak waktu bagi saya untuk menentukan he's the one.

Back to the topic, dua lagu milik Dewa 19 ini selalu saya nyanyikan bersama sahabat semasa kuliah saya di tempat karoke. Biasanya saya mengajak mereka karoke tiap kali saya udah mau move on dan dua lagu ini selalu masuk dalam playlist untuk dinyanyikan keras-keras. Iya, harus keras-keras, biar semua beban luruh semua. Apalagi pas di bagian ini untuk lagu Pupus:

Baru kusadari, cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk seluruh hatiku


Dan di bagian ini untuk lagu Risalah Hati:
Aku bisa membuatmu 
Jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta

Kepadaku beri sedikit waktu
Biar cinta datang karna telah terbiasa


Kedua lagu ini pun menjadi tanda bagi saya bahwa sulitnya untuk melupakan kenangan manis yang terlah ditorehkan oleh mereka yang pernah singgah di dalamnya (walau hanya sebentar). 

*Anyway, sorry for not giving you an illustration or photos for this post*

Comments

Popular Posts