Kisah Odi Si Boneka Balon

Ini adalah kisahku, Odi si boneka balon. Aku tercipta dari tangan-tangan lihai perajin balon. Seperti namaku, si boneka balon, aku terdiri dari beberapa balon warnai-warni; ada yang merah, hitam, merah muda, krem, dan hijau. Rupaku menyerupai calon majikanku yang akan diwisuda dua hari mendatang: bertoga hitam lengkap dengan topi sarjananya dengan selempang warna merah muda di bahu dan setangkai kembang merah di tangan kiriku serta balon bertuliskan "Congratulations" di tangan kananku. Aku dibentuk atas permintaan Ibunda tercinta calon majikanku itu. Jadi, aku pun dibentuk dengan sentuhan kasih sayang dan ribuan pesan tersirat dari sang Ibu, Ayah, dan Kakak-kakaknya.


Ini aku, Odi si boneka balon
Ini adalah kisahku, Odi si boneka balon. Kehadiranku di hari bahagia majikanku saat itu telah membawa sebuah senyum yang merekah indah di wajahnya. Matanya yang bulat indah, memancarkan sinar kebahagiaan dan penuh syukur atas kehadiranku dan juga orang-orang tersayangnya. Ia sangat terkejut melihatku. "Astaga!" pekiknya girang bercampur takut. Ah, ya, majikanku ini sangat takut balon. Aku tak sengaja dengar perkataan salah satu teman di dekatnya, "Ver, itu balon semua loh." Namun ia tetap menggandengku ke mana pun ia hendak berfoto: saat di depan papan bertuliskan "Wisuda" hingga foto keluarga di sudut bangunan yang luas itu.

Aku bersama keluarga majikanku
Ini adalah kisahku, Odi si boneka balon. Rentang hidupku tidak lama. Tidak seabadi bunga Edelweiss di bibir pegunungan. Pun tidak selama kura-kura yang tidak pernah payah membawa rumahnya ke mana-mana ia pergi. Kata orang yang menciptakanku, hidupku hanya bertahan lima hari jika ditaruh di dalam ruangan. Jika ditaruh di luar, hidupku makin singkat, hanya dua hari. Beruntungnya, aku punya majikan yang menyayangiku walaupun takut denganku juga. Ia meletakkanku di ruang tengah rumahnya, tempat yang selalu ia dan anggota keluarga lainnya sering lewati. Aku pun selalu setia memberikan senyum ramahku kepada mereka.

Ini adalah kisahku, Odi si boneka balon. Pada akhirnya, hari ajalku semakin tiba. Satu per satu balon di tubuhku semakin menciut. Berawal dari balon di punggungku, hingga aku tidak lagi bisa berdiri tegak seperti sedia kala. Kehidupanku tidak lama lagi. Puncaknya adalah ketika wajahku mulai menciut dan lama-lama hilang.

Aku bersama majikanku
Ini adalah kisahku, Odi si boneka balon. Walaupun hidupku hanya bertahan lima hari, aku telah menorehkan kenangan manis di ingatan majikanku. Kehadiranku telah berhasil mewarnai bangunan tempat majikanku wisuda. Bagaimana tidak? Hanya aku satu-satunya si boneka balon yang besarnya hampir menyerupai anak SD. Hampir semua pandang mata tertuju padaku. Terlebih lagi, majikanku sangat senang dengan kejutan manis dari keluarga tersayangnya ini. "Terima kasih, Ma, Pa, Bang, Kak," begitu ucapnya kepadaku di malam sebelum masa hidupku berakhir.

Comments

Popular Posts