Hari Batik Nasional: Melestarikan Warisan Bangsa dengan Cara Sederhana

Hello, Spanialishta!

Di hari yang istimewa ini, saya ingin berbagi cerita mengenai batik nih. Tapi sebelumnya, tahukah kamu asal usul batik? Secara tidak sengaja, tadi saya menonton berita Liputan 6 Petang. Di salah satu beritanya ada yang menjelaskan sejarah batik di Indonesia. Dari berita tersebut, saya mendapat informasi bahwa zaman dulu, batik hanya digunakan oleh golongan pejabat dan keluarga keraton. Misalnya R.A.Kartini dan suaminya, Raden Adipati Joyodiningrat. Hingga kemudian, kebiasaan membatik itu tersebar ke masyarakat umum, khususnya ibu rumah tangga.

Salah satu koleksi yang dipamerkan pada (1/10)
"Batik" itu sendiri berasal dari bahasa Jawa "amba" dan "titik" yang artinya menulis titik dengan tujuan menghias kain. Jika dilihat dalam angka, batik berdasarkan asal daerah ada 24 jenis, dari segi corak ada 12 jenis, dan ada 3 macam teknik pembuatannya.

2 Oktober itu sendiri ditetapkan oleh pemerintah sebagai Hari Batik Nasional. Hal tersebut diputuskan dari penetapan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intagible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 yang lalu. Nah, berhubung pihak internasional saja sudah mengakui kekayaan Indonesia melalui batik, saya pun dengan antusias ingin ambil bagian untuk melestarikannya. Gimana caranya? Salah satunya dengan mengunjungi Museum Tekstil.

Museum yang terletak di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat ini memiliki koleksi berbagai jenis wastra tradisional seperti batik, tenun ikat, songket, sulaman, jumputan, busana, dan aneka peralatan pembuatan wastra yang dipamerkan secara berkala di ruang pamer utama. Waktu kunjungnya sama seperti museum pada umumnya, yaitu Selasa-Minggu (pukul 09.00-15.00) dan setiap hari Senin libur. Nah, karena Hari Batik Nasional bertepatan di hari museumnya tutup, maka saya dan keluarga pergi ke sana hari Minggu. Ini berawal dari ide dadakan saya sih, karena ingin mempunya bahan tulisan dan foto yang bagus untuk update-an blog ini--niat banget gak tuh? Makannya sering-sering mampir blog ini ya, hahaha. Sekitar pukul 11.00, saya mengajak abang dan kakak ipar saya untuk pergi ke sana. Ajakan saya pun diterima baik oleh mereka. Namun, karena saat berangkat itu pas jam makan siang, mampirlah dulu kami ke sebuah restoran kekinian yang baru buka, searah dengan Museum Tekstil. Sialnya, mungkin karena restoran itu masih seumur jagung, pelayanan mereka lama banget! Makanannya baru jadi sekitar 45-60 menit setelah memesan dan waktu semakin mendekati jam tiga sore. Ngeliat jam yang udah mepet sama waktu tutup museum, saya udah berniat membatalkan rencana ke sana. Tapi, berkat keputusan cepat kakak ipar saya, kami pun bergegas ke sana dengan taksi online meninggalkan abang dan papa saya yang masih menunggu makanan.

Sampai di sana, kira-kira pukul setengah tiga sore. Dalam hati, saya udah lega, karena setidaknya saya punya waktu 30 menit untuk mendapatkan bahan tulisan dan foto yang saya harapkan. Pas sampai di depan ruang pamer utama, saya disapa sama Bang Ndel yang warna bajunya samaan kayak saya. Di dalam ruang pamer utama itu lagi ada pameran koleksi batik. Banyak batik-batik yang motifnya keren-keren deh!

Sayangnya, karena waktunya udah mepet, saya jadi gak bisa nyoba membatik di Pendopo Batik. Saya cuma bisa ngeliatin sekelompok ibu-ibu dan ada beberapa orang asing yang sedang membatik di sana. Nah, Spanialishta, bagi kamu yang tertarik membatik di Museum Tekstil, saya saranin datengnya dari pas museumnya buka aja. Karena proses membatik itu kan lama. Kamu harus menorehkan malam di atas kain yang telah digambar dengan motif yang tidak mudah dan tentunya harus berhati-hati biar hasilnya bagus. Setelah itu, kain batik yang sudah selesai dilukis itu, akan diberi pewarna sesuai pilihanmu. Trus mesti nunggu kering untuk nantinya kamu bawa pulang. Jadi yaa...jangan dateng mepet-mepet kayak saya kemarin, hehehe. Ohya, kamu cuma perlu ngeluarin uang sebesar Rp 40.000 aja kok untuk membatik dan membawa pulang hasil batikmu itu. Seru kan!

Langkah membuat batik: membatik-mewarnai-tunggu kering deh!

Melestarikan budaya Indonesia nggak sesulit itu kan? Dengan kamu mengunjungi Museum Tekstil atau hanya sekedar menggunakan batik setiap hari Jumat, itu udah jadi langkah kecil kamu menjaga warisan dunia ini. Ingat, UNESCO aja mengakui batik sebagai kekayaan Indonesia, masa kita yang lahir dan besar di Indonesia ogah-ogahan melestarikannya?

SELAMAT HARI BATIK NASIONAL!



----------------------------------------------------------------------------------------------------
Special thanks dari acara jalan-jalan ke Museum Tekstil ini jatuh kepada orang-orang berikut ini 😄:
Kakak ipar tersayang, yang kekeuh merealisasikan ide dadakan saya ini

Mama, papa, abang, yang mau nganterin dan diajak jalan-jalan ke Museum Tekstil

Comments

Popular Posts