Kejutan Lain dari Kumparan di Seleksi Tahap Kedua

Gak nyangka banyak teman-teman yang baca cerita saya waktu mengikuti seleksi tahap satu untuk jadi bagian dari Kumparan. Gak nyangka juga saya lolos tahap satunya!!! Sebenarnya pengumuman tahap satu udah dari Rabu kemarin sih. Cuma saya ingin me-rekap ceritanya lewat satu tulisan ini. Ohya, terima kasih juga buat teman-teman yang mengucapkan selamat dan good luck buat saya. I really appreciate it!
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Kembali ke hari pengumuman seleksi tahap satu Kumparan, Rabu (4/10). Hari itu, perasaan saya campur aduk: antara pasrah dan penuh harap, antara ingin tahu dan masa bodoh. Niatnya, saya ingin mengasingkan diri dari dunia maya, baik dari media sosial maupun aplikasi Kumparan yang akan mengumumkan hasilnya. Tapi, saat pukul 12 siang, ketika saya lagi megang HP, muncul lah notifikasi dari aplikasi Kumparan dengan tulisan "berikut 499 nama yang lolos seleksi tahap satu dalam 1001 lowongan Kumparan" (kalo gak salah ingat, begitulah bunyi notifikasinya). Deg! Saat itu juga saya galau. Buka-enggak-buka-enggak, dalam hati saya mengucapkan dua kata tersebut. Tapi karena rasa penasaran, yaa saya buka aja pengumumannya itu. Sebelum nge-scroll ke bawah lebih lanjut lagi, saya memantapkan hati bahwa: "yaudalah, nothing to lose, yang penting udah nyoba". Pengumuman itu diurutkan secara abjad. Jadi, karena nama saya berawal dari huruf "V", saya langsung scroll ke paling bawah. Memasuki nomor 420, nama yang ditulis sudah mulai diawali dengan "T". Dan...jreng jreng. Nama saya tertulis di urutan ke 431! Wah, siang itu, tangan saya benar-benar gemetar dan rasanya pengen teriak sekeras-kerasnya. I did it! Saya berhasil mengalahkan 501 kandidat di tahap satu.

Nama saya ada di nomor 431

Beberapa saat kemudian, saya dapat email resmi dari Kumparan yang mengabarkan seleksi tahap kedua. Di tahap kedua ini, ke-499 kandidat tersebut akan bertemu dengan editor-editor di Kumparan untuk melakukan interview. Seleksi tahap kedua ini dilaksanakan di kantor Kumparan, Pasar Minggu pada hari Sabtu dan Minggu (7-8/10) kemarin. Saya kebagian jadwal wawancara di hari Minggu pada pukul tiga sore.

Saat saya sampai di pintu masuk Kumparan, saya melewati lahan parkir yang cukup luas. Kemudian, saya melewati pohon yang amat besar dan rindang di tengah-tengah dan memasuki pintu kecil yang akhirnya mengantar saya ke bangunan pusat, tempat di mana semua reporter dan karyawan Kumparan lainnya bekerja. Melihat bangunan pusat dan segala isinya itu, saya berdecak kagum. Saking luasnya wilayah kantor Kumparan, saya sempat bingung mesti ke mana. Akhirnya setelah bertanya dengan salah satu kandidat yang lagi menunggu juga, saya masuk ke ruangan dengan pintu kaca berlis warna putih. Di sana, saya menyerahkan berkas yang mesti diisi ke resepsionis, lalu diminta menunggu sampai namanya dipanggil. Saya menunggu di tepi kolam renang, duduk di bangku bewarna putih sambil mengisi formulir.

Tak lama kemudian, nama saya dipanggil dengan empat kandidat laki-laki lainnya. Saya diminta mengikuti mbak yang memanggil nama kami. Dalam pikiran saya, wawancara yang akan berlangsung ini layaknya tes interview pada umumnya: hanya akan ada satu pewawancara yang bertanya-tanya kepada satu orang kandidat. Ketika saya dan keempat kandidat lainnya memasuki sebuah ruangan yang sangat luas dengan aroma kopi yang lekat, saya melihat ada satu meja panjang dengan enam orang pewawancara. Saat itu, saya pikir, oh mungkin kami akan diwawancara oleh satu orang berhadap-hadapan. Maka, saya mencari tempat duduk di depan bapak-bapak yang terlihat ramah. Ternyata, pikiran saya salah! Kami berlima diwawancara bergilir dengan enam orang Kumparan di hadapan.

okysetiawan22.blogspot.co.id

Kamu bisa bayangkan betapa gugupnya diwawancara oleh lebih dari satu orang dan di hadapan kandidat lainnya? Diwawancara sama satu orang secara private aja udah sanggup bikin tangan berkeringat, apalagi ini. Ditambah, empat kandidat yang diwawancara sebelum saya ini tuh ditanyai dengan topik politik dan internasional yang berat dan jawabannya pun tak kalah beratnya. Saya jadi kayak lagi nonton acara debat gitu. Giliran saya yang terakhir, saya makin tegang. Takut ditanya hal-hal yang tidak saya pahami jawabnya. Tapi, beruntungnya, karena saya tertarik untuk masuk ke desk lifestyle dan olah raga, pertanyaan saya gak terlalu berat kayak yang sebelumnya. Justru, terkesan santai karena mas dan mbak yang ada di hadapan saya ini sempat tertawa karena salah satu jawab saya.

Sekarang, saya dan 498 kandidat lainnya sedang menunggu pengumuman seleksi tahap kedua ini. Dikabarkan bahwa pengumumannya akan dikirimkan via email dalam minggu ini. Semoga yang terbaik datang menghampiri saya! Jika tidak, yaa anggap saja saya sudah beruntung bisa masuk 499 besar dan bertandang ke kantor Kumparan yang wah itu.

Comments

Popular Posts