Lahirnya Penulis Cilik Jambi di Tangan Ibu Yanti


Ibu Yanti Budiyanti
Kali ini saya akan membahas rubik "SOSOK" pada Koran Kompas hari Kamis, 11 September 2014. Hari itu, Kompas menyoroti sosok Ibu Yanti Budiyanti, seorang pendiri sekaligus pengelola Rumah Baca Evergreen, Jambi. Berawal dari sebuah keinginan untuk memiliki aktivitas lain di sela-sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, Ibu Yanti akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah rumah baca dengan memanfaatkan ruang tamu di rumah kontrakannya. Selain itu, beliau juga ingin agar koleksi buku bacaan yang dikumpulkan oleh anggota keluarganya, yang juga gemar membaca, dapat dinikmati oleh anak-anak tetangganya. Perjuangan Ibu Yanti dalam mendirikan rumah bacaan tersebut tidaklah mudah. Seperti membangun sebuah usaha, Ibu Yanti pun membutuhkan sponsor untuk meminta bantuan dana. Ibu Yanti juga sempat putus asa karena tidak sedikit pula sponsor yang menolak memberi bantuan dana. Namun, berkat komitmen dan konsistensi Ibu Yanti, beliau dapat mendirikan Rumah Baca Evergreen yang masih tetap berdiri hingga sekarang.

Suatu ketika, Ibu Yanti berpikir untuk menambah kegiatan selain membaca karena melihat rumah bacanya dapat menjadi penyaluran aktivitas positif bagi anak-anak. Maka, beliau memperkenalkan dan menggelar pelatihan menulis bagi siswa SD se-Kota Jambi yang dinamakan Pelatihan Penulis Cilik Jambi. Dalam pelatihan tersebut, anak-anak dilatih secara intensif di rumah Ibu Yanti setiap hari Sabtu atau Minggu. Untuk menstimulasi imajinasi anak-anak, Ibu Yanti menggunakan gambar-gambar lucu atau audio seperti suara azan, angin, atau daun jatuh. Dari gambar atau audio tersebut, anak-anak diminta untuk membuat ceritanya.

Keinginan Ibu Yanti untuk melahirkan penulis cilik seperti anaknya, yang saat SD sudah punya novel sendiri, ternyata membuahkan hasil. Berkat Rumah Baca Evergreen dan bantuan anaknya, Ibu Yanti sudah melahirkan sedikitnya dua puluh penulis cilik dari Jambi. Cerpen hasil karya anak-anak tersebut diterbitkan di koran lokal dan dirangkum menjadi kumpulan cerpen penulis Jambi dengan judul My Best Day. Ibu Yanti bersyukur dapat membantu anak-anak Jambi untuk mengasah bakat menulis mereka. Beliau yakin jika bakat dan minat anak dalam menulis dilatih, pasti mereka dapat mengembangkan diri dan berkarya.

Dari artikel tersebut, saya menyadari adanya kemiripan antara Ibu Yanti dengan salah satu dosen saya. Ya, mereka sama-sama memiliki keinginan dan keyakinan bahwa setiap orang pasti memiliki bakat menulis jika terus diasah dan dilatih. Dosen saya mengatakan bahwa tidak ada tulisan manapun yang jelek. Maka ia pun meminta kami, mahasiswanya, untuk berlatih menulis sebuah artikel. Salah satunya dengan membuat blog ini. Saya merasa ide dosen saya tersebut sangat membantu, terutama karena saya adalah mahasiswa jurusan Komunikasi. Melatih menulis sebuah artikel di dalam blog tentunya akan membantu saya mempersiapkan diri dalam dunia jurnalistik, yang tentunya mengandalkan kemampuan menulis. Saya bersyukur diberi tugas seperti ini. Saya berharap kalian juga mulai tertarik untuk menulis sebuah cerita. Mulailah dengan menulis cerita mengenai pengalaman pribadi. Setelah itu, contohlah cara Ibu Yanti untuk mengembangkan imajinasi kalian, yaitu dengan melihat gambar-gambar lucu atau melalui audio. Kalau anak-anak Jambi bisa, kalian pun juga bisa. Selamat menulis!




sumber (gambar): http://rumahpengetahuan.web.id/wp-content/uploads/2014/09/cfa766cf9a39442d9da7912f2dc01c2a.jpg

Comments

  1. Kalau tulisanmu terstruktur, berarti jalan pikiranmu juga. Dan percayalah, nanti di dunia kerja, kemampuan menulis itu sangat diperlukan. Good job! :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts