Mimpi

"Apa mimpi kamu ketika dewasa?"

Pertanyaan itu sering dilemparkan oleh guru-guru kepada muridnya yang masih SD. Tapi, tidak jarang pertanyaan itu masih sering muncul di benak kita dan lebih seringnya pertanyaan itu tidak memiliki jawabannya. Topik ini saya angkat karena kemarin, secara tidak sengaja, saya membahasnya juga dengan teman saya. Dan pada akhirnya? Tetap tidak ada jawaban yang pasti akan pertanyaan tersebut. Sulit memang yang namanya berangan-angan akan masa depan. Mungkin lebih sulit daripada pelajaran Matematika atau Fisika dengan rumus-rumusnya yang rumit.

Jika saya diberi pertanyaan seperti ini, saya mungkin akan dengan mudah menjawabnya. Namun, pada akhirnya, jawaban saya tersebut menimbulkan pertanyaan lain yaitu "Apakah saya bisa mewujudkan mimpi tersebut?"

Dari kecil, saya ingin menjadi dokter hewan. Saya senang dengan hewan-hewan lucu seperti kucing, kelinci. Namun, setelah mimpi itu diutarakan ke Mama saya, ia hanya menjawab,"Nanti kamu ditugasin ke hutan, lho. Di sana kan banyak mahluk buas seperti beruang. Kalau kamu dimakan gimana?" Dan, wusssh, kalimat Mama saya melunturkan mimpi untuk menjadi dokter hewan. Bener juga sih, jadi dokter hewan kan tidak selamanya berurusan dengan hewan yang kecil, lucu, dan jinak saja. Lalu, mimpi saya berubah seketika. Saat itu, saya mungkin belum masuk SD, saya ingin jadi seorang pramugari. Kenapa? Karena saya ingin berkeliling dunia melalui perkejaan saya. Mimpi menjadi seorang pramugari bertahan hingga saya masuk SD. Namun, kecelakan pesawat terbang yang saat itu sering terjadi mulai meruntuhkan harapan saya menjadi seorang pramugari. Kalau pesawatnya kecelakaan terus mendarat di laut gimana? Kan saya tidak bisa berenang :( Kemudian, di kelas 5 SD, saya mulai tertarik untuk menulis cerita. Sewaktu kelas 1 SD, saya sudah diajari Mama untuk menulis buku harian setiap harinya. Jadi mungkin karena itu saya mulai menyukainya. Waktu kelas 5 SD itu, saya sudah menghasilkan banyak cerpen. Cerpen-cerpen itu hasil dari gambar-gambar lucu di pilihan border dalam Microsoft Word. Tapi, karena waktu itu wawasan saya masih sedikit, jadi ya...ceritanya pun begitu-begitu aja. Namun selalu saya selipkan nilai norma yang didapat dari cerpen saya tersebut. Cerpen yang menurut saya paling berkesan hanya 2, Ikan Pelangi dan Lentera Ajaib. Ceritanya? Biasa kok, tentang seorang anak yang menemukan sesuatu yang ajaib yang nantinya bisa memberikan 3 permohonan terus happily ever after. Hahaha. Nah, mimpi ini yang menurut saya paling bertahan lama. Karena ketika SMP, saya mengambil ekstrakulikuler Jurnalistik. Sempat ketika SMA, mimpi saya berubah menjadi peneliti ilmiah, yang dapat bekerja di botanical garden seperti Mekarsari. Namun, mimpi itu cuma bertahan beberapa bulan, setelah saya menemukan bahwa pelajaran Biologi sangat sulit :(

Nah, akhirnya, saya memutuskan mimpi saya hanya 2. Mungkin terlalu banyak punya 2 mimpi. Tapi kata orang, kita harus mempersiapkan plan B. Supaya kalau plan A tidak terlaksana, kita masih ada rencana yang lain. Jadi, kedua mimpi saya itu adalah menjadi seorang duta besar atau menjadi seorang jurnalis. Mungkin harapan jadi duta besar terlalu tinggi, mengingat bahasa Inggris saya yang masih standar. Tapi, saya akan berusaha untuk mempertanggungjawabkan kedua mimpi saya tersebut. Saya akan berusah mewujudkan salah satunya, atau mungkin keduanya? Well, masa depan kita berada di tangan Tuhan. Walau sudah berusaha semaksimal mungkin, namun kehendak Tuhan bukan di situ? Mau bagaimana lagi? Jadiii...saya tetap berusaha semaksimal mungkin dan berserah kepadaNya.

Selamat berusaha mewujudkan mimpi kalian. Jangan biarkan mimpi tersebut hanya menjadi bunga tidur yang hanya bersifat sementara :) 

Comments

Popular Posts