Bukan Sekedar Menulis, 10 Hal Berikut Ini Juga Dilakukan Seorang Content Writer

sumber: id.techinasia.com

Apa yang terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar atau melihat lowongan pekerjaan sebagai seorang content writer? “Namanya juga content writer, ya pasti pekerjaannya menulis sebuah konten.” Mungkin sebagian besar orang akan menjawab seperti itu. Namun, sebenarnya pekerjaan seorang content writer melebihi dari sekedar membuat konten, lho. Nah, biar kamu semakin paham apa saja yang dikerjakan seorang content writer selain menulis, saya akan menjabarkan 10 hal yang perlu dilakukan content writer (dan kamu) dalam membuat sebuah tulisan. Simak penjabarannya berikut ini!

1. Mencari topik yang sedang trending

sumber: csoonline.com
Sebelum mulai menulis, seorang content writer harus mencari topik yang sedang trending saat itu. Hal ini diperlukan agar tulisannya dibaca oleh banyak orang dan dapat menduduki peringkat pertama dalam daftar pencarian topik tersebut. Salah satu yang bisa kamu lakukan untuk menemukan topik yang sedang trending adalah dengan menggunakan bantuan trends.google.com. Melalui bantuan Google Trends, kamu bisa menemukan topik yang sedang hangat diperbincangkan baik di dalam negeri maupun secara global. Kamu juga bisa mencari topik yang sedang trending lewat list trending topic di Twitter atau melalui berita di media massa seperti TV, radio, dan koran.

2. Membaca dan studi literasi

sumber: kompasiana.com
Salah satu yang harus dimiliki dan ada dalam diri seorang content writer adalah kesenangan untuk membaca. Ibarat kata, membaca itu adalah akarnya para content writer, lah. Membaca dan melakukan studi literasi itu perlu untuk menghasilkan sebuah tulisan yang berbobot. Melihat tulisan-tulisan serupa dengan topik yang ingin kamu tulis itu boleh banget untuk dilakukan. Tenang, kamu gak usah takut dicap sebagai peniru. Selama kamu tidak plek-plekan ngambil tulisannya, artinya kamu hanya mengambil beberapa poin dari setiap bacaan lalu menuliskannya kembali dalam bentuk yang berbeda, itu tidak masalah. Cara itu disebut sebagai rewriting dan ini sah-sah saja kok! Intinya, dengan membaca, wawasan kamu jadi lebih terbuka dan bisa membebaskan kamu dari situasi mati ide.

3. Melakukan survei

sumber: thegorbalsla.com
Nah, poin yang satu ini juga perlu dilakukan oleh seorang content writer saat membuat sebuah tulisan. Hal ini perlu untuk semakin memperkuat tulisan kamu nantinya. Surveinya gak mesti yang berskala besar dan formal seperti membagikan kuesioner, sih. Itu mah cukup kamu lakukan saat membuat skripsi atau tugas akhir. Survei yang bisa kamu lakukan sebelum membuat sebuah konten itu cukup survei kecil-kecil seperti menanyakan topik yang akan dibahas dalam tulisanmu ke beberapa teman. Dari survei ini, kamu bisa menemukan hal-hal baru dari berbagai sudut pandang dan ini akan berguna untuk memperkaya tulisanmu nanti.

4. Bertukar pikiran

sumber: bealreadythere.com
Melakukan tukar pikiran dengan beberapa orang teman dapat membantu memunculkan ide-ide tulisan. Maka, penting bagi seorang content writer untuk membangun relasi dengan banyak orang. Acara seperti kumpul bareng para blogger dapat menjadi salah satu cara bagi content writer untuk membangun relasi dengan orang-orang yang senang menulis juga. Melalui acara tersebut, seorang content writer dapat bertukar pikiran dan pendapat tentang topik tertentu sehingga bisa menjadi bahan untuk menulis. Sekali lagi, semakin banyak sudut pandang yang didapatkan dalam sebuah tulisan, maka akan semakin kaya pula tulisan tersebut.

5. Menjadi pendengar yang baik

sumber: nytimes.com
Hal sederhana satu ini juga perlu dilakukan oleh seorang content writer, lho. Biasanya ide menulis juga dapat muncul dari cerita atau pengalaman orang lain. Maka, selain membaca, seorang content writer juga harus rajin untuk mendengarkan orang lain. Menjadi pendengar yang baik juga berarti mendengarkan masukan dan saran dari orang lain.

6. Mempelajari SEO

sumber: websuae.com
Selain menulis, seorang content writer juga perlu mengetahui tentang Search Engine Optimization atau yang sering disebut SEO, yaitu sebuah upaya untuk mengoptimasi website agar mendapatkan peringkat teratas di hasil pencarian. Ini ada kaitannya dengan keuntungan yang bisa didapatkan oleh seorang content writer, sih. Jika tulisannya muncul di halaman pertama mesin pencarian seperti Google, maka semakin tinggi juga nilai tulisannya. Setiap content writer berlomba-lomba untuk memenangkan halaman satu di mesin pencarian tersebut. Maka, penting bagi content writer untuk mempelajari SEO agar tulisannya mengundang banyak pembaca. Nah, salah satu alat bantu yang bisa digunakan untuk melakukan SEO adalah situs ubersuggest. Melalui situs ini, kamu bisa menilai seberapa kuat kata kunci yang akan dipakai dalam tulisan. Selain bisa menemukan jumlah pencarian kata kunci yang dimaksud, kamu juga dapat menemukan latar belakang usia orang-orang yang mencari serta beberapa pilihan ide tulisan dari kata kunci tersebut.  

7. Menguasai kosa kata dan pilihan diksi

sumber: dictio.id
Seorang content writer tugasnya adalah membuat tulisan yang dapat memberikan penjelasan tentang suatu topik kepada para pembacanya. Agar dapat menjelaskan dengan baik, seorang content writer perlu menguasai kosa kata dengan baik. Penguasaan kosa kata ini dapat berguna untuk pemilihan diksi yang pas sehingga dapat menyentuh para pembaca. Salah satu cara untuk memperbanyak pilihan kosa kata adalah dengan rajin membaca. Kembali lagi bahwa membaca adalah akar yang harus dimiliki oleh seorang content writer. Pemilihan kosa kata juga perlu disesuaikan dengan target pembacanya. Kalau target pembacanya anak milenial, maka kosa kata yang kekinian perlu dimasukkan ke dalam tulisan.

8. Membaca dan meninjau kembali tulisan

sumber: contently.com
Tidak hanya menulis, seorang content writer juga harus bisa menjadi seorang editor bagi dirinya sendiri. Membaca kembali tulisan yang sudah dibuat itu penting untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan penulisan dan ejaan. Selain itu, dengan membaca kembali hasil tulisannya, kamu juga dapat merasakan apakah pilihan katanya sudah pas dan enak untuk dibaca. Biar mudah, coba kamu membaca kembali tulisanmu dengan bersuara.

9. Mencari gambar pendukung tulisan

sumber: seek.com.au
Jujur, deh, kamu pasti bosan kan kalau dikasih bacaan di internet yang isinya tulisan doang? Tulisan yang dihasilkan seorang content writer itu berbeda dengan tulisan seorang novelis. Kalau penulis novel memang hasil karyanya berbentuk tulisan yang mendorong pembacanya untuk berimajinasi sendiri lewat kata-kata yang ditulisnya. Nah, content writer tidak bisa hanya memberikan tulisan saja dalam karyanya. Dijamin bakal bosan! Maka, penting bagi kamu untuk mencari gambar pendukung tulisan. Tidak harus membuat gambarnya sendiri kok. Kamu bisa saja mengambil gambar atau foto pendukung di internet yang sesuai dengan topik tulisanmu. Namun, ingat ya, cantumkan sumber gambar yang kamu ambil agar tidak kena sanksi.

10. Berpikiran terbuka

sumber: medium.com
Terakhir tapi gak kalah pentingnya adalah memiliki pikiran terbuka. Yap, seorang content writer itu harus berpikiran terbuka agar tulisannya bisa dibaca oleh berbagai latar belakang. Selain itu, berpikiran terbuka juga diperlukaan saat meminta kritik dan saran dari orang lain mengenai tulisanmu. Jangan baper, itu yang terpenting. Apalagi sama editormu. Harus tahan banting saat menerima koreksi yang mungkin hampir ada di setiap kalimat dalam tulisanmu. Jadikan saja koreksian dan masukan dari orang lain atau editormu ini sebagai pengetahuan baru agar tulisanmu yang selanjutnya bisa lebih baik.

Nah, sekarang apa kamu masih mau bilang kalau content writer itu kerjanya hanya menulis dan membuat konten saja? Ternyata, menjadi content writer itu tidak mudah ya. Namun, kamu bisa mulai mempelajarinya dan memperkaya dirimu dengan kesepuluh hal tersebut. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!



*sumber ide:
https://www.renesia.com/10-tips-memulai-karir-menjadi-freelance-content-writer/
https://www.idntimes.com/life/career/intan-deviana-safitri/10-tips-ampuh-wujudkan-impian-menjadi-content-writer-profesional-c1c2/full
https://ublik.id/skill-yang-harus-dimiliki-seorang-content-writer/

Comments

Popular Posts