Liburan 4 Hari di Singapura: Hemat Pangkal Kaya (Pengalaman)

Hai!

Di tulisan kali ini, saya akan menceritakan pengalaman berlibur bersama teman dekat untuk pertama kalinya. Yup...sebelumnya kami memang pernah berlibur bersama di Yogyakarta. Cuma waktu itu orang tua saya ikutan juga, hehehe. Hebatnya, liburan kali ini kami memutuskan untuk melancong ke negeri orang.

Perjalanan ini memakan waktu empat hari tiga malam. Selama itu, saya dan empat teman dekat saya semasa kuliah berpetualang ke Singapura. Agak kontras memang dengan perjalanan kami sebelumnya yang hanya pergi ke dalam negeri--Yogyakarta--dan tidak memerlukan ongkos hidup terlalu besar, hahaha. Yaa...tapi liburan kali ini menjadi awal yang baik bagi kami untuk menjelajah tempat wisata lainnya.


HARI PERTAMA

Rabu (18/9/2019), Singapura

Saya dan tiga orang teman saya--Ruth, Monica, Gita--sudah mulai cuti di hari ini. Kami mengambil flight ke Singapura di pagi hari. Sedangkan satu orang teman saya lainnya mengambil flight sore hari sehabis bekerja. Kami tiba di Singapura sekitar pukul 12.40 waktu Singapura. Sehabis mengambil bagasi, kami bergegas ke counter Changi Recommends untuk mengambil kartu MRT. Sehabis itu, kami pun berangkat menuju penginapan Airbnb di area Faber Walk. Fyi, daerah itu jauh dari pusat kota. Mungkin semacam Bekasi atau Depok gitu lah. Jadi, kami membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dari Changi Airport menuju Faber Walk dengan menggunakan MRT dan bus.

Sepanjang perjalan, badan kami yang lelah dan mata yang masih mengantuk (karena di hari ini kami mesti bangun pagi-pagi sekali untuk pergi ke bandara) membuat kami membayangkan bisa langsung merebahkan diri saat sampai di penginapan. Namun, angan kami pun sirna ketika sampai di depan gerbang, kami disambut dengan gong-gongan tiga ekor anjing si pemilik rumah. Kami berempat memang takut anjing. Ditambah lagi ketiga anjing ini bukan anjing kecil yang lucu. Mereka tipe anjing penjaga yang sangar gitu. Lalu, kami pun harus menunggu penjaga rumah hingga pukul 18.30. Kami yang saat itu juga sudah kelaparan, akhirnya memutuskan kembali ke stasiun MRT dekat penginapan dan mencari makan yang harganya terjangkau di food court.

Rabu (18/9/2019), Jakarta

Teman saya yang belum tiba ini namanya Priska. Dia sudah berangkat dari kantornya yang berlokasi di Semanggi sekitar pukul 15.00 WIB. Harapannya bisa sampai di bandara sebelum waktu keberangkatan. Tapi, drama lainnya pun terjadi padanya. Saat itu, demo mahasiswa di depan Gedung MPR kembali terjadi. Akibatnya, arus kendaraan dalam tol di daerah Slipi terhenti, termasuk taksi online yang dinaiki teman saya ini. Hingga pukul 17.00 WIB, dia masih tertahan di Slipi. Ketika berbicara dalam sambungan Whatsapp Call, dia menyatakan bahwa situasinya chaos. Bakar-bakaran terjadi, segerombolan polis berlari ke arah berlawanan karena katanya mahasiswa tersebut mulai menimpuki mereka dengan batu, hingga pintu tol ditutup dan semua orang gak ada yang boleh keluar. Kami berempat yang sudah sampai di Singapura pun juga gak bisa berpikir jernih karena situasi kami gak beda jauh sama Priska--masih luntang-lantung. Akhirnya, setelah bisa lolos dari Slipi sekitar pukul 18.30 WIB, kami pun merekomendasikannya untuk membeli tiket lagi untuk penerbangan terakhir yang ada di hari itu. "Yang penting jadi jalan-jalan sama kalian," begitu katanya saat saya tanya apakah masih mau beli dengan harga yang sedikit mahal dengan tiket awal.

Rabu (18/9/2019), Singapura, pk 23.35

Kami berempat pergi menjemput Priska di bandara Changi. Begitu senang saat ia datang karena kini kami sudah bersama lagi. Dan kami pikir, drama itu sudah berakhir. Namun, liburan gak akan berkesan tanpa drama, kan? Maka, muncullah drama baru: bingung cara balik ke penginapan dari bandara Changi. Yup, karena semua transportasi publik di Singapura sudah selesai beroperasi pukul 00.00. Jadi, satu-satunya cara hanya menggunakan taksi atau taksi online. Fyi, tarif taksi online setelah lewat tengah malam itu makin lama makin mahal karena ada biaya tambahan tengah malam. Akhirnya, kami pun harus mengeluarkan 45 SGD atau sekitar 450 IDR :") but, it's okay since our friend arrived at Singapore in a good condition and can join this holiday.


HARI KEDUA

Kamis (19/9/2019), Universal Studios Singapore (USS)


Yeaay, ini pertama kalinya saya ke USS. Saya pikir karena kami datengnya hari kerja, gak akan banyak orang yang datang. Ternyata dugaan saya salah. Lumayan ramai untuk ukuran bukan hari libur atau peek season. Sedikit tips agar kantong tetap aman selama di USS:
1. Sarapan dulu sebelum ke USS. Kalo kami memilih makan Subway di stasiun MRT sebelum ke USS.
2. Bawa botol minum supaya bisa isi ulang terus di tap water yang tersedia di USS. Yup, harga minuman di 711 aja 2,3-an SGD. Apalagi kalo di USS.
3. Tahan diri supaya gak banyak mau di merchandise store-nya ya. Walaupun yang ini susah sih, apalagi liat yang lucu trus suka banget sama karakternya.

Di sini, kami menaikki beberapa wahana. Dan wahana yang paling seru menurut saya itu Canopy Flyer di Jurassic World. Wahana ini bentuknya seperti Kicir-Kicir di Dufan. Bedanya, kursinya gak diputer-puter aja sih. Asyiknya, wahana ini bisa membuat saya teriak lepas, melepaskan penat yang udah menumpuk di ubun-ubun, hahaha.

Kami menghabiskan waktu dengan mengelilingi USS dan berfoto dengan beberapa karakter di setiap bagiannya. Ada si Pinokio yang mengajak kami membuat ombak tapi selalu gagal, ada si Rico dan Private yang mengajak kami berjoget, serta ada dua mahluk 'siluman macan' dengan dua kaki khasnya yang nyebelin karena suka ngagetin tapi mukannya tetep datar.

Sama si 'Siluman Macan'
Diajak joget sama Rico dan Private :D
Di hari ini, kami amat sangat bersenang-senang ๐Ÿ˜„

HARI KETIGA

Jumat (20/9/2019), Gardens by the Bay

Flower Dome @Gardens by the Bay

Ini adalah tempat wisata kekinian yang wajib dikunjungi di Singapura. Perjalanan dari penginapan ke "Taman Tepi Teluk" ini lumayan panjang. Namun, rasa lelah terobati ketika memasuki Flower Dome di dalamnya. Udara sejuk dan warna-warni bunga menyapa kulit kami yang sempat terpapar teriknya matahari. Senang rasanya melihat bunga dan udara sejuk yang sudah sangat jarang kami rasakan selama di Jakarta. Selain ke Flower Dome, kami juga memasuki Cloud Forest, tempat di mana 'curug' buatan berada. Udara di Cloud Forest lebih dingin daripada Flower Dome. Pikiran dan hati pun kembali segar :)

Cloud Forest @Gardens by the Bay

Jumat (20/9/2019), Valu$

Nah, setelah Gardens by The Bay, kami beranjak ke Valu$ (ValuDollar), yaitu tempat jual coklat dan produk lainnya dalam harga super murah. Kalo mau mencari oleh-oleh coklat, ke sini aja. Harganya ramah kantong, hahaha.

Jumat (20/9/2019), Haji Lane

Selanjutnya, kami pergi ke Haji Lane. Perjalanan menuju Haji Lane pun diwarnai dengan drama lainnya: kelewat satu bus stop. Jadi, sebenarnya kami hanya kelewat satu pemberhentian saja. Namun sialnya, pemberhentian selanjutnya tuh jauh banget. Bahkan sampai masuk ke dalam tol yang mengarah ke bandara Changi ๐Ÿ˜‚Biaya busnya bahkan 1.96 SGD. Jadi, bisa dibayangkan seberapa jauh pemberhentian berikutnya itu. Berkat kejadian nyasar ini, kami bisa dibilang sudah melewati setiap sudut Singapura deh, hahaha. Anyway, Haji Lane merupakan daerah yang sebelumnya dikenal sebagai kawasan Muslim. Kini, daerah ini menjadi tempat kekinian lainnya di Singapura. Banyak mural dan bangunan warna-warni yang bisa jadi spot Instagramable. Di sini kami hanya menghabiskan waktu untuk berfoto, karena hari sudah malam dan kami berniat langsung mencari makanan berat di Food Opera, ION Orchard. Salah satu teman saya ingin nyobain mie bakso ikan Li Xin Teochew Fishball Noodle yang sempat direview oleh YouTuber, Ria SW. Dan, rasanya memang enak! Harganya pun ramah kantong kok, hanya sekitar 6 SGD.

HARI TERAKHIR :(

Sabtu (21/9/2019), Bandara Changi, Singapura

Emang ya, kalo lagi liburan tuh waktu berasa cepat banget. Gak berasa udah hari terakhir di Singapura. Kami pun pamit dari penginapan cukup pagi, sekitar pukul 08.00 karena kami masih ingin membeli barang titipan di bandara Changi dan mengunjungi Jewel. Oh ya, di hari terakhir ini, kami akhirnya mulai berani dan bersahabat dengan ketiga anjing si pemilik rumah, yaitu si Pasta, Cookies, dan Macaroon (kayaknya pemilik rumahnya suka makan/masak, deh). Dan ternyata mereka senang dengan kami! Ekornya goyang-goyang ketika mendekati kami.

Sesampainya di bandara Changi dan seusai melakukan check in, kami mengunjungi Jewel. Yup, spot foto lainnya yang wajib didatangi di Singapura. Sebuah air terjun buatan di dalam bandara. Sentuhan alam dalam bangunan bandara membuat Jewel menjadi pelipur lara para pengunjung bandara yang sedang menunggu waktu penerbangannya.


Sabtu (21/9/2019), Bandara Soekarno-Hatta, CGK

Kami sampai di CGK sekitar pukul 14.45 WIB. Seusai mengambil bagasi dan membeli bekal untuk perjalan pulang ke rumah, kami pun berpisah. Saya dan Ruth pulang dengan naik Elf Big Bird arah Mal Bassura. Selain dapat membeli tiket di counter shuttle bus bandara, kamu juga bisa membelinya di Traveloka. Oh ya, perjalanan ini 4H3M ini juga bisa terjadi berkat Epic Sale dari Traveloka. Tiket murah pesawat CGK-SIN kami dapatkan berkat Epic Sale itu. Jadi, buat yang masih menganggap perjalanan kami ke Singapura itu mewah...kamu salah! Karena sebelum, selama, dan bahkan setelah berlibur ke Singapura, kami selalu menekan anggaran pengeluaran kami, hahaha.

See you next trip, Girls!

Comments

Popular Posts