|
sumber: lifestyle.kompas.com |
Beberapa bulan terakhir, saya sedang menyukai olahraga yoga. Di tulisan hari pertama saya, sempat disinggung bagaimana pertama kali perjumpaan saya dengan olahraga yang bisa menenangkan jiwa ini. Nah, kali ini saya ingin bercerita pengalaman pertama mengikuti kelas yoga
swing hari ini.
Sesuai namanya, yoga jenis ini lebih bermain di atas sebuah ayunan yang kemudian saya ketahui namanya sebagai
hammock. Jika dalam yoga biasa semua gerakan dilakukan di atas matras, kalau di yoga
swing dilakukan di atas
hammock itu. Jadi ibarat kata,
hammock itu adalah matrasnya di yoga
swing. Hampir seluruh gerakan di yoga
swing ini adalah gerakan yang melawan gravitasi, kayak lagu Peterpan gitu deh,
"kaki di kepala, kepala di kaki". Selain itu, yoga
swing merupakan perpaduan dari gerakan dasar yoga, pilates, dan akrobatik.
|
Wohoo floating inversion pose pertama saya |
Ternyata, yoga
swing ini juga banyak manfaatnya bagi tubuh. Salah satunya adalah melancarkan sirkulasi darah. Pose yang mendukung manfaat ini adalah
floating inversion atau sirsasana, yaitu posisi kepala berada di bawah tapi tidak sampai menyentuh lantai. Kalau menurut
teacher yoga
swing saya di kelas tadi, posisi ini bisa melancarkan aliran oksigen menuju otak. Jadi pikiran bisa lebih segar.
Sebelumnya, saya juga gak pede ikut kelas yoga
swing ini. Selalu takut bawaannya. Takut nanti jatuh lah, takut talinya putus lah, dan ketakutan lainnya. Tapi, entah kenapa kemarin sehabis ikut kelas vinyasha yoga, saya ingin mengikuti kelas yoga
swing ini. Mau nyoba karena penasaran. Saya mengajak teman saya, Kak Listian, untuk ikut kelas ini.
|
Ini downdog versi ngambangnya |
Entah ini yang namanya semesta mendukung atau lagi beruntung, tapi murid di kelas tadi sore hanya ada saya dan Kak Listian yang artinya
teacher yoga
swing-nya bisa lebih fokus bantu kami yang benar-benar masih pemula. Berhubung kami masih pemula,
teacher yoga
swing, Mbak Prita, memilih gerakan-gerakan dasarnya dulu, salah satunya
floating inversion itu. Pertama kali melihat Mbak Prita melakukan gerakan itu, saya ragu bisa mengikuti gerakan itu. Namun, kalau kita mengikuti instruksinya dengan benar, gerakan itu mudah dilakukan, bahkan bikin naggih hingga sekarang, hehehe.
Gerakan lainnya yang saya ragu bisa ikuti itu adalah merentangkan kaki di udara. Jadi berawal dari
floating inversion, lalu 'memanjat' tali
hammock-nya terus mengangkat tubuh ke atas dan merentangkan kakinya deh di udara. Saya gak paham sebutannya apa, tetapi saya menyebutnya sebagai gerakan panjat tebing, hahaha.
|
Saya dan Kak Listian |
Sebagai penutup dan relaksasi di akhir setiap kelas yoga, dilakukan savasana atau berbaring lurus di atas matras. Nah, kalau di yoga
swing, gerakan savasana ini dilakukan di atas
hammock. Jadi kayak lagi tiduran di ayunan gitu. Asik deh, apalagi ditambah alunan musik yang lembut dan suasana ruangan yang dibuat gelap. Pikiran dan tubuh jadi lebih rileks.
Terima kasih sudah berbagi energi positif. Hari ini saya senang karena rasa kekepoan sekaligus takut akan yoga
swing ini pun sirna. Sepertinya akan ketagihan untuk ikut kelas yoga
swing nih.
Comments
Post a Comment